Monday, November 12, 2007

GREEN ROOM is not always GREEN

The best employee cafetaria ever for the last 13 years working in the hospitality industry is the green room. Green Room is the W terminology for employee cafetaria. To become the best employee cafetaria, I am sure that FACTOR is very critical: (F)riendly and warm service, (A)uthentic Cuisine from local,asian or western cuisine, (C)lean and tidy atmosphere, (T)aste must be the one, (O)ption of cuisine, dessert, appetizer and (C)ost friendly...where you can provide USD 7 per day per employee for 1 breakfast, 2 tea break, 1 lunch and 1 dinner or 1 supper. Enjoy the video of the key FACTOR's of the becoming the preferred employee cafetaria ever...btw we make sure chapati (traditional maldivian bread) is available all the time....

Green room is not always green but full of color of dishes.....slurppp..slurp...you can always enjoy a friendly machine which always provides you with a hot milo and nescafe coffee anytime or brew your own ceylon tea.

(greenroom report, 24 oct 2007)

Tuesday, October 23, 2007

A Sweet Little Thing!



Gambar kepiting disebelah ini diambil bukan karena saya suka yang namanya kepiting (jadi ingat2 kepiting saos medan di warung keramik di jl. gunung sahari jakarta, crab saos padang ala clark quay atau kepiting lada hitam ala "kepiting semarang di by pass ngurah rai, bali)
Kepiting disebelah ini mungil dan indah sesuai dengan judulnya "sweet little thing". Saya coba reflesikan hidup mati saya di profesi yang orang banyak dihindari yaitu departemen HR (human resources) atau orang kadang nyeletuk Human Remains :-) atau SDM (Sumber Datangnya Masalah).
Hari ini saya harus berhadapan dengan 3 orang philipino yang satu sama lain ada masalah di tempat kerja (btw saya tidak akan bahas masalahnya). Saya tertarik karena salah satu dari karyawan philipino saya nanya "Faisal, kamu jadi sibuk ya ngurusin kerja kita masing2 yang punya masalah pribadi yang beda2. Terus gimana Faisal mau menyelesaikan masalah kita?" Wow cukup menantang juga pertanyaannya.
Well kalau kita bicara Human Resources memang yang paling mudah adalah menegakkan aturan atau work based on the system or policy. Tetapi kata "Human Resources" itulah yang harus kita kedepankan dengan melihat seluruh permasalahan dari sisi Human dulu. Human Resources itu punya 2 simpul yang saling mengikat yaitu: Human & System. System is made by Human to maintain Human.
Akhirnya saya jelaskan dulu kepada ketiga orang Philipino itu bahwa approach to any problems adalah human communication dulu baru kemudian find the solution yang dimana jatuhnya nanti adalah back to the book atau making the right policy atau system.

Ibarat HR adalah kepiting yang berkaki delapan maka policy making adalah salah satu kaki human resources dan kaki2 yang lain adalah: nyari orang yg bener (recruitment), bikin karyawan baru seneng dibulan2 pertama (onboarding), ngasih bayaran sama benefit yang kompetitip (compensation & benefit), membina hubungan antar karyawan agar rukun (employee relatios), buat karyawan agar gak telmi dan biang gosip melulu (employee communication), buat karyawan jadi lebih pintar dan maju (training & development), bikin karyawan bangga dan merasa berhasil (employee recognition and rewards). Mata kepiting adalah visi dan strategy dan badan kepiting adalah system yang ada di department HRD.

Human Error biasanya muncul karena system fails to comply dan systems fails to comply karena Human Error...so mana dulu yang direpair dulu....biasanya adalah human aspect dulu.

Dan saya bersyukur bisa menyelesaikan masalah tanpa harus menegakkan aturan yang tegas dimana pendekatan ini akan berbeda kalau saya berhadapan dengan karyawan di unionised hotel kayak di Shangri-La Jakarta, Crowne Plaza Jakarta dan InterContinental Bali.

Tantangan di Human Resources akan sangat berasa kalau kita harus mengambil keputusan based on human approach rather than system approach. Solving the issues based on the system akan sangat mudah dibandingkan dengan based on the human. Tetapi kalau human relationsnya complex memang lebih baik kalau system is developed and maintained...kalau nggak jadi kayak republik mimpi....;-)

So "a sweet little thing!" will make your HR approach different to your employees.


(pelajaran dari counseling 3 karyawan philipino hari ini)


Sunday, October 21, 2007

Escape to Male 3 - Killing Time


Episode ini sih sebenarnya bener2 kiling time aja karena urusan rambut and tukar duit udah kelar.
Saya masih ada waktu dari jam 1030 ampe jam 1600 (speedboat departure to fesdu island). Akhirnya saya jalan menyusuri jalan Bodhutakarufaanu Magu ngeliat lelang ikan, window shopping disetiap toko groceries (gue nemu lapis legit merek Surabaya tapi kok manufactured di Petaling Jaya...somprettt tuh malaysia), akhirnya nemu Gatsby shower gel buatan Indonesia (hahahaha ada juga nich barang di toko Male), balik masuk ke pasar traditional yang satu deret jualan daun sirih melulu dan perlengkapan "Dufani" yang lain.
Terus drop by di bookshop di jalan Chandani Magu (lupa namanya). Namanya juga killing time maka waktu ke bookstore ya cari sesuatu yang unik dong. Saya nemukan doorknob unik yang berisi doa masuk rumah dan keluar rumah bahasa inggris dan arab..begitu waktu bayar ehh kasirnya yang orang maldive nanya "are you muslim" dan saya jawab "yes" and dianya langsung senyum sambil bilang "you must be Indonesian"..kok tahu kata saya..dia bilang yes my feeling...(good lah nama Indonesia cukup harum dan terkenal di Maldives :-)).

Perjalanannya berikutnya adalah cucimata disupermarket yang luasnya sebesar separuh mutiara mini market di jalan uluwatu. Saya bangga karena menemukan sarden merek "fishing" buatan denpasar, produk biskuit arnott dari bekasi plus juga susu anlene and mamee dari bekasi...(wah boleh juga tuh indonesia exportnya).

Akhirnya sebelum makan siang saya habiskan waktu untuk mencari dhivehi-english conversation tetapi yang ada adalah dhivehi-english dictionary di book store dan saya udah punya. Akhirnya saya beli Maldives Travel Guides aja untuk paham banget live culture Maldives dan balpoint ungu (warna standard W).

Perhentian berikutnya adalah di National library and walaupun orang asing saya boleh masuk dan tas ransel dititipin. And nanya dong ke librarian yang semuanya cewek semua..hehehe 2 librarian cewek berebutan nyariin buku yang saya cari...1 hour akhirnya saya hanya bisa take note dari 1 buku called "A Maldivian Dictionary" karangan Christian Reynold, cetakan Routledge Curzon, London. (wah peluang bisnis nich bikin buku conversation english-dhivehi..entar buat proposal ke gramedia ah ;-))

Abis itu hanya killing time aja lunch di Buruzu Hotaa (100% pengunjung local maldivian...mungkin yang kayak keenu reeves cuman saya doang hehehehe). Cuman amit2 nunggu yang namanya Tuna Noodle and coffee yang 32 rufiyah sampe 45 menits (untung udah terlatih puasa). Karena waktu masih panjang saya lanjut untuk kongkow2 di City Garden (pengunjungnya mixed indian, singaporean, taiwanese, couple bule and local maldivian)...minta smoothies mango..kosong..ya udah akhirnya milkshake chocolate aja..dicafe ini uniknya setiap pengunjung datang langsung disodori 500ml aqua yang harganya 5 rufiyah (boleh juga tuh strategi maksanya kayak dinner seafood di muara angke yang langsung disodori otak2 ikan - bedanya kalau otak2 ikan gak diambil khan gak dibayar tapi ini aqua langsung dibuka depan tamu dan langsung soorrrrrrr ngacir kegelas). Lumayan 1,5 jam dicafe ini sambil baca buku Maldives Travel Guide....teng teng teng jam 345pm langsung kabur ke jetty departure...pulang nich ke W besok udah kerja...

ESCAPE TO MALE 2 - BANK OF MALDIVES


Begitu kelar cukur rambut dan ngeluarin uang 10 rufiyah (Rf) baru ngeh kalau uang rufiyah didompet tinggal 2o rufiyah.(gue sih bawa USD) tapi saya khan belum sarapan dari berangkat...:-( dan biasanya pakai rufiyah kalau beli sarapan.

Saya call si Yoosuf (HRD) staff saya nanya dimana saya bisa tukar duit USD and dijawab di Bank of Maldives. Bank of Maldives dekat dengan jetty arrival. Waktu saya masuk dilantai dua...masyaallah..kalah deh BCA (Bank Capek Antri)..3 deret tempat duduk utk 30 orang penuh belum yang berdiri, belum yang duduk dekat lift, belum yang datang berbondong2 total ada 60an.
Saya tanya dong ama bapak tua berjenggot yang diem aja dipintu masuk." Can i change USD" and dia cuman nyodorin nomor antrian 1174 dan dari 12 konter yang dibuka nomor tertinggi adalah 1090 :-( ok deh saya coba duduk sopan and antri..(dalam hati saya pikir2 kenapa nggak mampir ke cake shop sebelah ya untuk sarapan).

Akhirnya saya jalan kaki lagi kearah small cakeshop dekat jetty arrival Male. Biasalah saya nanya masing2 harga sandwich and donut (agak merki krn duit kurang - make sure duit didompet cukup gitu lho). gile sandwich 20 rufiyah..gak ngopi dong..iseng2 saya tanya ama tukang rotinya...mbak2 bisa bayar USD nggak..eh dia bilang bisa mas. Jadinya 1 donut dan 1 kopi are 2 dollar (alhamdullilah)..pas 10.20am saya balik ke bank. Memang sih antrian panjang tapi kayaknya servisnya cepet...saya baru duduk sekitar kurang dari 5 menit nomor 1174 muncul di konter 12. "Halo can I change USD 100?" dan saya kasih work permit card saya..and petugas banknya nanya HP saya (tuh khan saya gak hapal HP maldives) akhirnya saya kasih HP si Irash (HR officer saya)..sip lumayan dapat 1270 rufiyah...aman deh udah pegang rufiyah..


(lanjut ke Escape to Maldives 3 - killing time)

ESCAPE TO MALE 1 - CUKUR RAMBUT

Escape to Male hari minggu....cihui..Sabtu2 udah diset alarm HP jam 515am karena speedboat akan berangkat dari jetty W jam 6am..
Ringggggg....alarm jam 515am bunyi tapi mata masih aja sepet (maklum abis nonton movie prince and me....funny). Teng jam 530am shower, prepare backpack isi handuk kecil,aqua (disini namanya aquarius), camera yg lowbat and golf cap. Nyampe jetty kok ampe jam 620am speedboat Sirius 9 belum nongol dan 20 karyawan udah pada nungguin. Trus ada call dari si Irash (HRD officer) saya kalau boat telat 20 menit karena rough sea (wah anyep deh pasti entar jalannya bumpy banget). Yup bener begitu keluar dari Ari Atoll menuju North Male Atoll selama 1 jam bumpy. Keliatan sih laut tenang tapi riak2 ombak sekitar 20-40cm bikin speedboat melayang2 diudara.Nyampe Male jam 8am, begitu keluar boat terasa masih melayang (masih normal....kok sambil nggeliyeng).

Escape to Male ini biasanya dimanfaatkan oleh karyawan W untuk 3 hal utama: (1) cukur rambut (2) setor duit ke bini baik yang lokal maupun expat and (3) yang terakhir belanja yang gak ada di koperasi karyawan (maklum destination antar pulau yang berjauhan kadang barang2 koperasi pada cepet abis atau kurang variatip gitu lho).

Kayaknya saya jalanin tiga2nya cuman ceritanya beda. Akhirnya saya langsung ngeloyor ke tukang cukur langganan dari jalan Sosun Magu keselatan dan sebelum jalan abis ada jalan belok kanan namanya: SALOON




Saya udah kesana 2 kali ini dan saya bilang "my name is faisal. what is your name? and dia bilang shaheer india asli (maklum 80% tukang cukur di Male ini adalah orang india keturunan punjab, kerala atau bangalore). Saya bilang "I always come once a month and you know my hair style...ok" dia sih manggut2 aja dan kayaknya dia ngerti kok selera saya...syukur. Abis disini boro2 ada yang namanya Rudy Hadisuwarno atau Johny Andrean...akhirnya ya balik ke tukang cukur jaman saya kuliah di Surabaya (cak warno namanya - dekat rumah) dan di Male ini bernama Shaheer...(yang penting cukuran gaya tintin masih bisa di maintain lah di Maldives)... lucunya karena si Shaheer orangnya pendek jadi saya yang duduknya disuruh turun dikit. Lumayan gaya kuncung tintin dengan ongkos Rf 10 atau 80 cents lah..Alat cukurnya udah pakai clipper kok cuman kalau bersihin sisa rambut gak pakai sikat rambut yang kayak di Rudi tapi pakai sepon warna biru muda (norak deh)yang biasa untuk cuci piring itu...;-) Ya udah lah yang penting rambut tipis cukup untuk sebulan.

(Lanjut ke Escape to Male 2 - Bank of Maldives)

Sunday, September 16, 2007

Belajar dari orang "Biasa"



"Pitutur bener iku, sayektine apantes tiniru, Nadyan metu saking wong sudra papeki, lamun becik nggone muruk, Iku pantes sira anggo" (Wulang Reh)
-Ajaran yang benar itu, sepantasnya ikutilah, sekalipun diajarkan oleh orang biasa, jika cara mengajarinya tepat, Itu pantas kau ikuti- (Kitab Wulang Reh)
Banyak hal didunia ini yang kita mungkin atau pasti tidak tahu dan Tuhan telah membukakan jendela kesempatan kepada kita untuk belajar dari orang-orang yang biasa (yang menurut saya adalah orang-orang yang sangat luar biasa).
Siapakah itu - tim kerja kita, pemain dan pelatih bola volley dan chief of the island.
Hal baru yang tidak pernah diajarkan oleh kita sebelumnya.

(Suatu pelajaran dari Cultural Trip ke Omadho, Thoodo dan Feridho island)






Hidup itu Roamirus









Roamirus atau green chilly (bhs Maldivian). Coba anda potong kecil saja sebesar kuku anda terus dikunyah...alhasil kurang dari 1 detik akan keluar asap dari telinga dan rambut anda akan tegak seperti kena tegangan tinggi 1000 volt.

Hidup ini seperti Roamirus - pedas menyengat tapi tetap dicari orang. Apakah itu untuk dijadikan pendamping makanan atau menjadi makanan utama. Ada yang bilang kalau tidak pedas maka belum makan namanya. (lesson from cultural trip dari Thoodo Island)

Welcome to the World of Roamirus - hot, spicy but lovable.

(Thoodo island, 9 September 2007)